Menjauhi Hal-hal Syubhat

 Menjauhi Hal-hal Syubhat

 
Pict : Unsplash


عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ ‏-رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا‏- قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ‏ ﷺ يَقُولُ‏- وَأَهْوَى النُّعْمَانُ بِإِصْبَعَيْهِ إِلَى أُذُنَيْهِ: « إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ, وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ, وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ, لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ, فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ, فَقَدِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ, وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِِ, كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى, يُوشِكُ أَنْ يَقَعَ فِيهِ, أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى, أَلَا وَإِنَّ حِمَى اَللَّهِ مَحَارِمُهُ, أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً, إِذَا صَلَحَتْ, صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ, أَلَا وَهِيَ اَلْقَلْبُ » مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .
 
 Dari an-Nu’man bin Basyir Radiyallahu’anhuma, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya perkara yang halal itu sudah jelas, dan perkara yang haram juga sudah jelas. Dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang masih samar (syubhat) yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa menjauhinya, berarti ia telah membersihkan agamanya dan kehormatannya, dan barangsiapa menjatuhkan diri dalam perkara-perkara yang syubhat, berarti ia telah menjatuhkan diri dalam keharaman, seperti seorang penggembala yang menggembala di daerah terlarang, sehingga hampir-hampir ia terperosok didalamnya. Ingatlah, sesungguhnya setiap penguasa itu memiliki batas wilayah terlarang. Ingatlah, sesungguhnya batas wilayah terlarang Allah ialah larangan-larangan-Nya. Dan ingatlah, sesungguhnya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, Jika ia baik, seluruh jasad akan baik. Dan jika ia rusak, seluruh jasad pun akan rusak. Ketahuilah, itulah hati.” (Muttafaqun ‘alaih).
 
(Shahih) HR. al Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599. Disebutkan dalam (Z) tanpa : (فَقَدِ )

Belum ada Komentar untuk "Menjauhi Hal-hal Syubhat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel